Wastra Nusantara Untuk Dunia.
Perjumpaan dan pembebasan. Spirit itu meliuk, menari lincah bersama sapuan garis setiap motif batik besutan Nyonya Indo. Tanpa ragu, gurat batik klasik dijodohkan dengan warna cerah khas pesisir utara Jawa. Kali lain, gambar pesisiran dijumpakan dengan adaptasi bentuk-bentuk khas Eropa, Timur Tengah, Jepang, dan budaya lainnya. Karya yang muncul pun terasa seperti “pemberontakan” yang manis; batik yang mulanya terasa ketat dengan pakem lantas muncul dengan identitas baru yang dinamis.
Moses dan Priscilla Saputro percaya keberanian untuk memaknai filosofi “EstetikaTanpa Batas” akan membawa wastra Nusantara ke tataran selanjutnya dan mempertemukannya dengan audiens lebih luas. Demikian pula para artisan; bagi Nyonya Indo, mereka adalah seniman. Karena itu, jumlah helai yang diproduksi untuk setiap motif dan pola pun dibatasi. Kini, setelah 22 tahun berkiprah, Nyonya Indo memperluas jangkauannya dengan merambah seni bordir. Melalui eksplorasi aplikasi kerancang pada produkproduk fesyen, Nyonya Indo berupaya mengangkat kekayaan tradisi Nusantara ke panggung dunia.
