Kreasi Kaca Penggerak Ekonomi Yogyakarta
PADA awal 2006, Dodik Junaidi dan istrinya Irma membuka gerai cermin di Kasongan, Bantul, Yogyakarta. Namun, beberapa bulan kemudian, gempa besar melanda, memecahkan banyak produk cermin yang terpajang. Selalu berpikir kreatif, Dodik dan Irma justru menemukan inspirasi dari kepingan-kepingan cermin yang terserak. Pecahan kaca dan cermin mulai ditata dan direkat menghiasi gerabah aneka rupa.
Mosaik kaca warna-warni melingkari cermin nan cantik. Di luar dugaan, karya unik mereka justru banyak disuka. Di bawah bendera Azzahra, Dodik dan Irma makin jauh bereksplorasi. Kaca dipotong, dibakar, dipulas warna, dan direkatkan ke lilin, meja, tembikar, dan berbagai jenis permukaan. Dari bahan sisa, perabot cantik menjelma.
Lewat karya, Azzahra menghidupi banyak pekerja kriya. Tunarungu-wicara, tuna-daksa, dan sejumlah ibu rumah tangga berdaya bersama. Putaran roda produksi Azzahra turut menghidupi perajin gerabah Kasongan yang rutin memasok bahan baku non kaca. Sambil melayani pasar lokal seperti Gorontalo dan Sumatera Barat, kriya kaca Azzahra pun terpajan indah, melanglang hingga Australia, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan.
