18 Nov Tingkatkan Kepedulian terhadap Produk Lokal, BI Gelar Grebeg UMKM
Bank Indonesia kembali menyelenggarakan Grebeg UMKM untuk ketiga kalinya. Acara yang di gelar di Atrium Utama Plaza Ambarrukmo ini bertujuan menaikkan kelas UMKM dan kembali mendekatkan produk-produk unggulan usaha mikro, kecil dan menengah kepada masyarakat segala kalangan.
Pameran produk UMKM yang digelar hingga Senin (18/11) menghadirkan produk kerajinan, fashion hingga produk makanan kemasan. Pameran UMKM bertajuk Mendorong UMKM DIY Menembus Pasar Dunia Tanpa Batas ini,” ini dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.
“Kami berharap melalui acara ini peningkatan kualitas dapat diiringi dengan pengembangan kapasitas SDM pengusaha UMKM,” ujar Paku Alam X.
- Kenalkan produk UMKM ke kalangan lebih luas
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Hilman Tisnawan mengatakan Grebeg UMKM telah menjadi agenda tahunan Bank Indonesia yang telah diselenggarakan sejak 2017 lalu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini, pameran ini diselenggarakan di pusat perbelanjaanndan diikuti 73 UMKM Premium binaan Bank Indonesia.
“Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan kelas UMKM ini bukan kelas produk rendah. Meski produknya kecil, tetapi memiliki nilai yang tinggi dan produknya bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan,” ungkap Hilman.
Lebih lanjut Hilman memaparkan pameran ini juga bertujuan meningkatkan awareness terhadap Local Economic Development (LED). Salah satunya, dalam acara ini juga turut mengangkat komoditas kopi lokal unggulan dengan digelar Lomba Barista Grebeg Latte Art menggunakan Kopi Menoreh asal Kulon Progo.
“Selain itu, acara ini juga ingin mengangkat produk kreatif DIY. Di antaranya dengan menghadirkan peragaan produk UMKM kategori perhiasan, aksesoris, tas atau dompet,” jelas Hilman.
- Dorong pertumbuhan UMKM
Hilman mengungkapkan salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi DIY yang sustain dan mengurangi defisit transaksi berjalan, dapat dilakukan dengan mendorong kinerja ekonomi kreatif, yang sebagian besar pelakunya adalah UMKM. Seperti yang diketahui selama ini, karakteristik perekonomian DIY ditopang oleh sektor Usaha Mikro Kecil.
“Dengan populasi sektor tersebut sebesar 98,4 persen dari total perusahaan di DIY, dan mampu menyerap tenaga kerja 79 persen dari keseluruhan jumlah tenaga kerja di DIY,” jelas Hilman.
- Sosialisasikan pemanfaatan QRIS
Tak hanya memberikan ruang promosi dan pemasaran bagi produk lokal UMKM DIY. Grebeg UMKM DIY 2019 juga menjadi ruang untuk menyosialisasikan dan mendekatkan UMKM pada pemanfaatan teknologi. Salah satunya dengan mendorong pemanfaatan QR Code Indonesia Standard (QRIS).
“Kami telah mendaftarkan seluruh peserta pameran UMKM ke dalam sistem QRIS. Kami harapkan penggunaan QRIS di DIY akan semakin masif dan dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat,” imbuh Hilman.
source : idntimes